Kesenian

Mengikuti acara adat warga asli lereng merapi

Kirab Merti Bumi

Palem Community mengajak anda mengenal Sedekah bumi atau Bersih desa yaitu suatu ritual budaya peninggalan nenek moyang sejak ratusan tahun lalu. Dahulu pada masa Hindu ritual tersebut dinamakan sesaji bumi/ laut. Pada masa Islam, terutama masa Wali songo (500 tahun yang lalu) ritual budaya sesaji bumi tersebut tidak dihilangkan, malahan dipakai sebagai sarana untuk melestarikan /mensyiarkan ajaran Allah yaitu ajaran tentang Iman dan Takwa atau didalam bahasa jawa diistilahkan eling lan waspodo yang artinya tidak mempersekutukan Allah dan selalu tunduk dan patuh mengerjakan perintah dan menjauhi larangan AIIah. Untuk mensyiarkan dan melestarikan ajaran Iman dan Takwa, maka para Wali menumpang ritual budaya sesaji bumi/laut yang dulunya untuk alam diubah namanya menjadi sedekah bumi yang diberikan kepada manusia khususnya anak yatim dan fakir miskin tanpa membedakan suku,agama,ras/golongan.

Belajar Menabuh Gamelan

Penabuh Gamelan

Instrumen musik tradisional jawa atau yang biasa disebut Gamelan, dimana Gamelan Jawa yang merupakan salah satu seni budaya yang diwariskan oleh para pendahulu dan sampai sekarang masih banyak digemari serta ditekuni bahkan banyak dipelajari oleh orang - orang atau warga negara lain. Gamelan Jawa adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Musik yang tercipta pada Gamelan Jawa berasal dari paduan bunyi gong, kenong dan alat musik Jawa lainnya. Kelembutan irama musiknya merupakan cerminan keselarasan hidup, sebagaimana prinsip hidup yang dianut pada umumnya oleh masyarakat Jawa. Secara hipotetis, Brandes (1889) mengemukakan bahwa masyarakat Jawa sebelum adanya pengaruh Hindu telah mengenal sepuluh keahlian, di antaranya adalah wayang dan gamelan.

Orang yang biasa berkecimpung dalam dunia karawitan, rasa kesetiakawanan tumbuh, tegur sapa halus, tingkah laku sopan. Semua itu karena jiwa seseorang menjadi halus seperti gendhing – gendhing. Wiyogo adalah sebutan untuk penabuh gamelan, sedangkan penyanyinya disebut Waranggono untuk wanita sedang penyanyi pria disebut Wirosworo. Alunan instrumen gamelan tanpa di iringi penyanyi disebut Soran.

Belajar Menari

Pertunjukkan tari tradisional

Salah satu warisan budaya bangsa Indonesia adalah Tari, sangat disayangkan apabila warisan budaya yang adiluhung hilang dan musnah ditelan zaman. Untuk itu Palem Community mengajak dan bersama - sama mengenal maupun juga mempejari seni tari ini tertama tari klasik agar tetap terjaga dan lestari. Tari klasik sendiri mempunyai arti sebuah tarian yang telah mencapai kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak zaman masyarakat feodal serta lahir dan tumbuh di kalangan istana. Kebudayaan tari yang sudah banyak dipentaskan ini memiliki gerak gemulai yang menggambarkan kesopanan, kehalusan budi pekerti, serta kelemah - lembutan yang ditunjukkan dari gerakan yang pelan serta anggun dengan diiringi suara musik gamelan. Setiap jenis tarian mempunyai nilai - nilai filosofis maupun pesan - pesan moral tersendiri, sehingga penggunaan atau pementasannyapun berbeda - beda, harus disesuaikan acara apa dan harus dengan tarian apa.

Belajar Kreasi Janur atau Daun Pohon Kelapa

Membuat berbagai macam kreasi dari daun kelapa muda

"Seni Merangkai Daun" adalah salah satu sebuah program sentuhan, supaya sentuhan dari tangan siswa dapat berkreasi sebanyak mungkin. Makna lain "Seni Merangkai Daun" adalah merupakan sebuah syimbol ikatan batin dengan sebuah karya, sehingga menjadi buah tangan. Walaupun hanya berdasarkan satu daun atau dua daun kelapa muda namun apabila dirangkai akan menciptakan suatu karya seni yang indah. Jika dipelajari lebih jauh, daun kelapa yang masih muda atau sering dikenal dengan nama Janur memiliki banyak jenis kreasi yang dihasilkan. Janur yang sudah dirangkai banyak dipergunakan untuk dekorasi upacara pernikahan, acara - acara adat, maupun juga permainan tradisional yang dapat digunakan untuk permainan anak-anak. Palem Community berusaha supaya kegiatan ini atau "Seni Merangkai Daun" tetap lestari dan tumbuh dengan baik, juga dapat digunakan sebagai sarana kreasi atau edukasi dan rasa cinta ke alam (Harmony).